- ADIWIYATA -
Visi dan
Misi SMP Negeri 3 Pati
Visi
Sekolah:
"MENUJU
SEKOLAH, BERKARAKTER KEBANGSAAN, BERKULITAS, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN"
Misi
Sekolah:
1. Memenuhi
pengelolaan pendidikan yang berkarakter akhlak mulia, cinta tanah air dan
bertanggung jawab.
2.
Memenuhi pengelolaan pendidikan yang mampu menghasilkan prestasi akademik dan
non akademik.
3. Memenuhi
pengelolaan pendidikan yang mampu menanamkan kecintaan terhadap lingkungan
untuk mengendalikan pencemaran, mengendalikan kerusakan, dan melestarikan
fungsi lingkungan.
A.
Pengertian Adiwiyata dan tujuannya.
Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal dimana seseorang dapat mendapatkan
ilmu pengetahuan dan dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Tujuan dari Program
Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan
lingkungan di Indonesia.
B.
Keuntungan Program Adiwiyata
1.
Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan
penggunaan berbagai sumber daya .
2.
Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi
3.
Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua
warga sekolah.
4. Menciptakan
kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
5.
Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa
yang akan datang.
6. Menjadi
tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
C. Prinsip
Dasar Adiwiyata
1.
Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab
dan peran.
2.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara komprehensif.
D. Cara
mengatasi kerusakan lingkungan
- Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak
- Mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar alternatif
- Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagau lahan pertanian.
- Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan
- Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah
- Menerapkan prinsip 4R yaitu
- Reduce, artinya mengurangi pemakaian
- Reuse, artinya memakai ulang
- Recycle, artinya mendaur ulang
- Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik
- Melakukan upaya remidiasi, yaitu membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam polutan Refrensi.
E. Tokoh -
Tokoh Lingkungan di Indonesia
Prof.
Dr. Emil Salim
Prof. Dr.
Emil Salim lahir di Sumatera Selatan 8 Juni 1930. Kecintaannya kepada
konservasi dimulai dari masa kecilnya, hidup di daerah yang dekat dengan hutan
di Sumatera. Orangtuanya berasal dari Desa Koto Gedang Sumatera Barat. Pamannya
Agus Salim adalah salah seorang tokoh pendiri RI dan merupakan Menteri Luar
Negeri pada awal 50-an.
Peran yang
dimainkan Emil Salim dalam dalam agenda pelestarian lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan telah mendunia, berpengaruh hingga diluar garis batas negaranya.
Ia adalah anggota PBB untuk Komisi Dunia bagi Lingkungan dan Pembangunan
(1984-1987), wakil ketua PBB untuk UN High Level Advisory Council for
Sustainable Development (1992), Ketua Komisi Dunia untuk Hutan dan Pembangunan
Berkelanjutan (1994), Ketua Komisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan yang
ke-10 (2001-2002), Ketua Panitia Persiapan World Summit (2002), dan Ketua dari
Konferensi Menteri-Menteri Lingkungan Hidup ASEAN yang ke-3. Dengan semua
posisi tersebut Emil Salim telah menyuarakan dan memperjuangkan pengentasan
masalah-masalah lingkungan di negara-negara berkembang di Asia.
Di dalam
negeri. Emil Salim menempati posisi penting yang berbeda-beda selam 30 tahun,
yaitu sebagai Wakil Ketua Bappenas (1970-1973), Menteri Transportasi,
Komunikasi dan Pariwisata (1973-1978), Menteri Lingkungan dan Pengawasan
Pembangunan (1978-1983), Menteri Populasi dan Lingkungan (1983-1993), Ketua
Dewan Ekonomi Nasional (2001-2002), dan anggota Dewan Penasihat Presiden
(2007-2009) lalu sejak Maret 2010 menjadi Ketua Dewan Penasihat Presiden.
Pilar yang ketiga
kontribusinya terhadap agenda lingkungan adalah memberi kuliah tentang
pembangunan berkelanjutan dan aktif mendorong kerja-kerja NGO di tingkat
nasional. Menjadi dosen di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia sejak
1972, hingga saat ini Emil Salim masih terus mengajar. Ia juga pendiri Yayasan
WWF-Indonesia dan ketua pendiri Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) serta
Lembaga Ekolebeling Indonsia (LEI). Emil Salialjabar adalah anggota Asia Forum
tentang Lingkungan dan Pembanngunan Environment (2002-sekarang), anggota Dewan
Penasihat bagi Presiden ADB (2009-sekarang). Emil Salim juga dipercaya menjadi
Ketua Delegasi UNFCCC (2007).
Emil Salim
telah memenangkan sejumlah penghargaan termasuk Bintang Mahaputera Adiprandana
(Republic of Indonesia, 1973), Golden ARK (Commandeur) (The Netherlands, 1982),
Paul Getty Award (USA, 1990), The Hamengkubuwono IX Award dari Universitas
Gajah Mada (2003), the Zayed Prize for Environmental Action Leading to Positive
Change in Society (2006), Mercu Buana University Award (2006), The Blue Planet
Asahi Prize Award (2006) serta Sarwono Indonesian Science Institute Award. Emil
Salim juga mendapatkan Doktor Kehormatan dari University Kebangsaan Malaysia
(1995) dan Institute of Teknologi Bandung (2009).
F. Kegiatan
yang dilakukan siswa kelas 7C SMP Negeri 3 Pati
G. Kata Penutup
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang
seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita
tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat
kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan
pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus,
dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.
Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi
untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan
sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan
air minum dan air buangan secara terpadu.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar